Setelah seseorang meninggal, tubuh mengalami serangkaian perubahan yang mengikuti proses alamiah gunung388 yang dikenal sebagai dekomposisi. Berikut adalah tahapan-tahapan yang terjadi pada tubuh setelah kematian dari waktu ke waktu:
- Rigor Mortis: Sekitar 2-6 jam setelah kematian, tubuh mulai mengalami rigor mortis di mana otot-otot tubuh menjadi kaku karena produksi ATP berhenti. Proses ini biasanya mencapai puncaknya dalam 12 jam dan mulai mengendur dalam 48-60 jam.
- Lividity: Setelah kematian, darah di tubuh mulai mengalir ke bawah akibat gravitasi, menyebabkan perubahan warna kulit yang disebut livor mortis. Lividity akan mencapai puncaknya dalam 6-12 jam setelah kematian.
- Algor Mortis: Suhu tubuh mulai menurun setelah kematian, fenomena yang dikenal sebagai algor mortis. Suhu tubuh biasanya menurun sekitar 1-1,5 derajat Fahrenheit per jam hingga mencapai suhu lingkungan.
- Autolysis: Setelah beberapa hari, proses autolisis dimulai di mana enzim-enzim dalam tubuh mulai menghancurkan jaringan dan sel, menyebabkan perpecahan dan pembusukan tubuh.
- Putrefaction: Selama 1-3 minggu setelah kematian, tubuh mengalami tahap putrefaksi di mana bakteri-bakteri mulai memecah jaringan dan organ dalam tubuh, menghasilkan bau busuk yang menjadi ciri khas dekomposisi.
- Skeletalization: Pada tahap ini, biasanya setelah beberapa bulan hingga tahun, jaringan lunak tubuh sudah terurai dan tersisa hanya kerangka tulang.
Proses dekomposisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan kondisi tempat tubuh berada setelah kematian. Semua tahapan ini merupakan bagian dari siklus alamiah dekomposisi yang terjadi setelah seseorang meninggal.